Batam, Swarapendidikan.com – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Internasional Muhammadiyah Batam masih membuka penerimaan mahasiswa baru. Kali ini, ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu adanya pemberian beasiswa untuk anak-anak dari hinterland atau daerah pesisir.
Ketua STIT Internasional Muhammadiyah Batam Arifudin Jalil S.Ag.,M.Ikom mengatakan, nantinya juga ada kemungkinan anak-anak yang mendapat beasiswa dibantu biaya hidupnya selama kuliah.
“Tadi malam kami baru rapat dengan orang dari Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) yang sebelumnya merupakan donatur Ma’haj Sa‘id Bin Zaid, Ma’haj ini adalah bagian dari STIT. Karena Covid-19, kerjasama kita sempat terhenti. Kabar baiknya, kerjasama itu bisa dibangun kembali dan mereka akan menjadi donatur memfasilitasi beasiswa. Nantinya, beasiswa ini diutamakan untuk anak-anak dari hinterland, dari pesisir, dan itu tidak hanya yang asal Batam, tapi juga boleh luar Batam. Syaratnya diutamakan anak-anak yang baru lulus dari latar belakang apa pun, tidak harus dari masyarakat kurang mampu. Nanti difasilitasi beasiswa termasuk biaya hidup,” kata Arjal sapaan akrabnya, kepada swarapendidikan.com, Kamis (16/6/2022).

Tidak hanya itu, STIT juga akan memberikan beasiswa kepada santri atau guru di pesantren yang memiliki prestasi bahasa Arab.
“Seluruh pesantren terutama di Kepri, silahkan ajukan permohonan mendaftar, kami seleksi dan akan fasilitasi beasiswa. Sebelumnya, lulusan Ma’haj yang kuliah di STIT kita beri diskon uang semester 50 persen,” tambah Arjal.
STIT Internasional Muhammadiyah Batam menawarkan dua program studi, yakni program studi Bahasa Arab dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini.
Kampus yang terletak di Kompleks Muhammadiyah Asean, Kelurahan Kibing, Kecamatan Baruaji ini, juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Bangunan tiga lantai sudah milik sendiri, masing-masing ruangan sudah dilengkapi AC demi kenyamanan belajar mengajar. Ada juga perpustakaan, laboratorium bahasa, mushala, dan beberapa fasilitas lain. Yang tidak kalah penting adalah tersedia halaman parkir yang cukup luas. Tanah milik kampus yang masih tersisa juga cukup luas memungkinkan untuk penambahan lokal baru.

Dalam proses belajar, di STIT Internasional Muhammadiyah Batam mahasiswa tidak hanya dididik menjadi guru, tetapi juga dibekali ilmu dakwah.
“Kurikulum di STIT kurikulum nasional dan sedikit inovasi sesuai kebijakan Muhammadiyah. Target kami orang yang kuliah di sini tidak hanya menjadi guru tapi juga menjadi da’i. Kita sisipkan mata kuliah terkait kompetensi da’i, kita latih ilmu komunikasi, retorika dakwah, bahkan yang berhubungan dengan teknologi dakwah,” papar Arjal.

Arjal menyebut, target lulusan kampus ini adalah menjadi tenaga pendidik siap pakai.
“Target lulusan kita adalah menjadi guru atau tenaga pendidik siap pakai. Setelah lulus siap kerja. Di Internal Muhammadiyah sendiri kan banyak sekolah, diutamakan nanti diisi oleh lulusan kita. Mahasiswa STIT bahkan ada yang sedang kuliah sudah menjadi guru pembantu bahasa Arab, ada yang guru tahfiz di beberapa lembaga pendidikan, di PAUD, SD dan lainnya. Peluang terbuka lebar,” kata Arjal. (Ifan)