Batam,swarapendidikan.com– Dua tahun sudah, SMPN 58 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam berdiri. Namun hingga kini, akses jalan menuju sekolah itu belum kunjung dibenahi. Anak sekolah dan guru kesulitan melewati jalan yang berlumpur saat hujan dan berdebu saat musim kemarau itu. Padahal, lokasinya berada di kawasan mainland Kota Batam, tidak jauh dari kantor Kecamatan Sungai Beduk.

Pembangunan jalan menuju sekolah tersebut, terkendala status lahan yang merupakan milik pengembang perumahan PT. Devin Buana Perkasa.
Sebelumnya, Wakil Ketua I DPRD Batam Muhammad Kamaluddin telah menganggarkan pembangun jalan melalui anggaran Pokir Dewan. Namun politisi Nasdem itu menyebut, pembangunan tidak jadi karena legalitas lahan.
“Jalan itu awalnya sudah saya masukan ke Pokir saya, dan sudah ada Pokirnya, artinya tinggal bangun di akhir tahun kemaren. Niat saya, apa pun ceritanya anak-anak ini harus punya akses jalan. Setelah diupayakan agar legalitas surat-surat dan segala macamnya selesai, ternyata ada kendala di situ. Sampai kita negokan dengan perumahan di sampingnya. Perumahan bersedia untuk membangunkan jalan. Tapi rupanya mereka belum punya dana untuk membangun semua akses jalan. Kalau kita yang bangun tidak bisa, karena suratnya tidak ada. Saya pada waktu itu sempat marah, masa sekedar administrasi tidak bisa diatasi. Sekolah itu yang punya kita hanya sekolah saja, jalannya milik developer. Kalau ini tetap dibangun, ini nanti bukan milik kita tapi milik developer, nanti salah lagi. Makanya developer kita minta bangun jalan sebagian. Sisanya biar kami masuk ke situ. Masalahnya, mereka bisa tapi tidak sekarang,” kata Kamaludin, pekan lalu.
Menurut Kamaluddin, ketika itu persoalan surat menyurat dan serah terima lahan yang belum mencapai titik temu menjadi penghambatnya. Selaku wakil rakyat dari Dapil 3, Kamaluddin meminta pihak terkait duduk bersama lagi untuk mencari solusi terbaik.
“Kita minta pihak developer untuk dapat duduk bersama lagi membahas solusi terbaik soal pembangunan jalan ini” ucapnya.
PT. Devin Buana Perkasa saat dikonfirmasi, mengarahkan kepada Taufik selaku pimpinan proyek untuk memberikan keterangan.
Taufik mengatakan, pihaknya menyambut baik ajakan duduk bersama untuk membahas persoalan jalan tersebut.

“Kita menyambut baik duduk bareng, itukan untuk mencari solusi yang terbaik. Tentu kan nanti ada pembincangan-pembincangan. Selama undangan itu resmi sampai ke kantor dan diketahui pimpinan-pimpinan lain,” kata Taufik, Sabtu (16/7/2021).
Taufik menyampaikan, pembangunan sebagian jalan sedang dalam proses pengerjaan, namun baru sebatas perumahan dan tidak sampai ke sekolah.
“Yang sudah masuk agenda kita pengecoran hingga di perumahan bawah. Sekarang baru sampai di blok atas, kita lagi usahakan pengerjaannya yang di blok bawah. Kalau yang jalan ke sekolahan itu saya belum terima laporan apapun, apakah itu mau dibangun si A, si B, si C, informasinya belum ada sama saya. Dari atas sampai ke bawah paling lama bulan depan sudah pembangunan, sekarang posisinya kita sudah nampak besi (di lokasi). Sudah masuk agenda kerja,” tambahnya.
Berdasarkan PL ( Penetapan Lokasi) Taufik menyebut, keseluruhan lahan milik perusahaan tempatnya bekerja.
Namun kata dia, pembangunan akses jalan menuju sekolah cuma sebatas hingga perumahan yang dibangun.
“Karena warga kita prioritas. Kita bereskan itu dulu. Dari agenda kita yang sudah pasti itu (jalan yang akan dibangun) sekitar 100 meter. Untuk kelanjutannya kita lihat perkembangan,” ujarnya.
(Ifan)