Batam, Swarapendidikan.com – SDN 010 Kecamatan Batam Kota, terus berupaya mensukseskan program sekolah penggerak yang ditaja oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Ini merupakan tahun kedua, SDN 010 Batam Kota menjalankan program sekolah penggerak. Meski sempat terkendala pandemi dan harus belajar daring, kerja keras para tenaga pendidik di SDN 010 Batam Kota tidak sia-sia, sejumlah program yang dikonsepkan dapat berjalan dengan semestinya.
Untuk diketahui, SDN 010 Batam Kota, terpilih sebagai percontohan sekolah penggerak di Kota Batam bersama dengan 19 sekolah lainnya dari seluruh sekolah yang ada di Kota Batam untuk semua jenjang. Diantaranya, dua TK, tujuh SD, lima SMP, empat SMA, dan dua SLB.

Rianawati, Kepala Sekolah SDN 010 mengakui, di awal-awal menjalankan program sekolah penggerak ini, pihaknya kesulitan dan harus berdaptasi dengan situasi yang masih dilanda pendemi.
“Di awal-awal, ada beberapa kendalanya menjalankan sekolah penggerak, karena konsepnya kita harus melakukan perubahan. Pas pula saat Covid berlangsung, kami sempat merasa kewalahan. Ilmu yang diajarkan kepada kami lewat daring, diberi materi oleh pelatih ahli dari Dinas Pendidikan, jarang tatap muka karena aturan waktu itu. Tapi alhamdulillah walaupun bersusah payah kami menerima ilmu, kami langsung terapkan ke sekolah yang dibantu oleh Dewan komite pembelajaran,” kata Rianawati, Senin (18/7/2022).
Dia berkisah, saat mengikuti tes seleksi, ia tengah dalam kondisi sakit. Namun Rianawati tidak menyangka, sekolah yang dia pimpin akhirnya bisa terpilih.
“Awalnya diumumkan semua sekolah mengikuti tes seleksi sekolah penggerak. Kebetulan saya dalam kondisi sakit waktu itu, tapi harus ikut tes. Bagi saya selagi nafas masih ada, ingin selalu berbuat yang terbaik. Dari sekian banyak sekolah, kita berhasil terpilih. Kebetulan di Batam Kota ada dua, yaitu SD 01 dan SD 010. Sebenarnya sekolah kita lebih muda secara usia dibanding sekolah lain.
Setelah dipercaya, kami terus bergerak, selalu mengupayakan ada perubahan di sekolah, untuk saat ini masuk tahun kedua. Sebelumnya percontohan kelas 2 dan kelas 5, tahun ini Kita melanjutkan kelas 1 dan kelas 4. Selanjutnya kelas 3 dan kelas 6. Semoga kita bersama bisa mendukung program ini, dan bisa berjalan sesuai keinginan pemerintah, selalu bergerak untuk perubahan,” paparnya.
Bentuk implementasi sekolah penggerak, berbagai kegiatan positif telah dijalankan oleh SDN 010, mulai dari memanfaatkan sampah untuk dijadikan kerajinan tangan yang bisa dipakai di rumah, pembuatan eco enzim dari kulit buah-buahan yang kemudian bisa digunakan untuk alat cuci piring, serta penekanan peduli lingkungan kepada siswa, produk yang dihasilkan akan dijual dan memiliki nilai ekonomis. Hasil karya anak didik SDN 010 juga telah dipamerkan dalam bazar yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan masyarakat.
Selain itu, penguatan karakter juga ditanamkan oleh sekolah melalui program hidup berkelanjutan. Sekolah gencar melakukan sosialisasi anti perundungan antar sesama murid. Sekolah tidak segan-segan memberi sanksi bagi yang melakukan perundungan. Para guru juga diberi penekanan agar mengajar dengan lemah lembut dan memakai kata-kata yang lebih sopan serta mendidik.
“Saya berkomitmen membimbing para guru untuk bisa mengajar lebih baik, dan guru bisa mengajar anak secara maksimal. Semoga program ini bisa sukses berjalan dan memberi dampak yang baik, tentu saja perlu dukungan paguyuban, orangtua murid, dan guru,” ujar Rianawati.
Saat sekolah tatap muka berjalan sejak sekitar 6 bulan lalu, berbagai lomba juga mulai diadakan. Terbaru, SDN 010 mengikuti lomba Pramuka dan berhasil keluar sebagai juara dua tingkat Kota Batam, dalam lomba Hadroh yang diadakan di MB2 beberapa waktu lalu, sekolah ini juga keluar sebagai juara 3 tingkat Kota Batam.
“Prestasi harus kita tingkatkan kembali dan tidak terlepas dari dukungan semua pihak,” kata Rianawati.
(Ifan)
.