Batam, Swarapendidikan.com – Kondisi jalan menuju SMPN 58 Kecamatan Sungai Beduk, Kota Batam, cukup mengkhawatirkan. Jalan tanah yang licin dan berlumpur saat hujan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah itu.
Tenaga pendidik SMPN 58 khususnya perempuan, selalu saja was-was jika cuaca sudah mulai mendung dan gerimis saat hendak berangkat ataupun pulang sekolah. Bagaimana tidak, mereka yang umumnya mengendarai sepeda motor harus menguji adrenalin untuk melewati jalan sepanjang kira-kira 300 meter tersebut untuk sampai di sekolah. Hal tersebut diakui oleh Endah, salah seorang guru.
“Hujan rintik-rintik saja, jalan sudah hancur. Sering saya hampir jatuh kalau lewat, kami yang ibu-ibu ini susah. Termasuk orangtua murid dan anak-anak, apalagi yang baru. Kalau hujan, licin dan berlumpur, sampai di sekolah semua sudah kotor. Kalau panas juga berdebu,” katanya saat diwawancara media ini, Selasa (28/6/2022).
Total 19 orang guru dan staff sekolah di SMPN 58, mayoritas adalah perempuan yang jumlahnya 12 orang. Keseluruhan guru kecuali Kepala Sekolah, mengendarai sepeda motor. Tak jarang, jika habis hujan, guru atau siswa terkendala datang ke sekolah. Kondisi ini pula sering dikeluhkan oleh orangtua murid kepada pihak sekolah.
“Sekolah ini mulai beraktifitas sejak Januari 2020, dengan kondisi jalan seperti ini. Kalau sudah hujan, memang sangat sulit dilalui. Sering kita melihat, guru, bahkan anak-anak dan orangtua jatuh di jalan ini. Kalau musim kemarau satu minggu saja tidak hujan itu jalanan sudah berdebu. Kalau hujan malam atau pagi, kita kendala masuk ke sekolah sehingga terganggu proses belajar mengajar, guru bisa terlambat, murid terlambat, absensi terkendala. Kalau sampai di sekolah lantai sekolah sudah penuh dengan lumpur. Orangtua murid sering mengeluh juga,” kata Jonni M.Hutagaol, Wakil Kepala Sekolah.

Jonni berharap, demi kelancaran proses belajar mengajar, jalan menuju sekolah dapat segera diperbaiki oleh pihak terkait.
“Salah satu yang paling penting dan dibutuhkan saat ini adalah perbaikan jalan, kami berharap dapat menjadi perhatian pihak terkait demi kelancaran proses belajar mengajar dan peningkatan kualitas pendidikan di SMPN 58 ini,” harap Joni.
Camat Sungai Beduk, Dwiki Septiawan saat dikonfirmasi mengatakan, jalan tersebut sebenarnya akan dibangun, namun terkendala status tanah sebagian jalan yang merupakan milik developer perumahan.
“Sebenarnya jalan itu sudah mau dikerjakan, hanya saja jalan yang di depan itu sebagian jalan developer perumahan. Kemaren mau dikerjakan, tapi pemerintah belum bisa bangun, harus ada serah terima dulu. Tapi developer katanya mau membangun sendiri, kita menunggu itu,” terang Dwiki.
Dwiki menyebut, pihaknya terus berupaya agar jalan itu segera dikerjakan.
“Kemaren ini (soal jalan) sudah dibahas juga, kita akan terus follow up,” ujarnya. (Ifan)