Batam, Swarapendidikan.com – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata, mendukung penuh pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi dari berbagai daerah yang berhimpun di Kota Batam. Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri silaturahmi warga Batam asal Lombok, Minggu (26/6/2022).
“Batam mempunyai Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yang berisi kearifan lokal, seperti permainan tradisional, bahasa, ritus, dan lainnya. Selain tradisi asli melayu Batam juga dihiasi budaya dari berbagai daerah,” kata Ardi.
Sebagai daerah yang heterogen, Ardiwinata menyebut, budaya dan tradisi dari berbagai suku di Kota Batam perlu dilestarikan disamping budaya asli melayu yang ada.
Saat menghadiri silaturahmi warga asal Lombok, Ardi mencoba atraksi parasean, yang berupa pertarungan dua orang pria bersenjata rotan dengan perisai dari kulit. Tidak ketinggalan, mantan Kabag Humas Pemko Batam itu juga mencoba kuliner khas daerah yang dihidangkan oleh tuan rumah.
“Atraksinya menarik, kulinernya juga enak dan khas, tinggal bagaimana pengemasan makanan lebih modern sehingga memiliki nilai tambah. Sebelum acara ini, ada namanya lebaran Betawi, atraksi khas Patimura, dan nanti akan digelar juga budaya asli Batam, tradisi mandi safar di Kampung Terih. Batam itu kaya dengan tradisi dan budaya,” ucapnya.
Kata Ardi, menggali serta memunculkan budaya dan tradisi yang ada, sejalan dengan semangat Wali Kota Batam, HM. Rudi dalam membangun infrastruktur serta meningkatkan nilai jual pariwisata.
“Ini sejalan dengan semangat Wali Kota Batam. Alhamdulillah pandemi sudah mulai membaik, tingkat kunjungan ke Batam pun meningkat. Dari bulan Maret lalu yang hanya 995, pada April menjadi 8.149 orang, dan itu terus naik. Jika tidak ada lagi batasan, karantina, kunjungan ke Batam akan jauh lebih tinggi. Untuk memaksimalkannya, kita juga mendorong harga tiket transportasi agar bisa lebih terjangkau” pungkasnya. (Ifan)