Batam,Swarapendidikan.com – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Batam terus berupaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
Setelah berhasil menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan, kali ini, SMKN 3 Batam berkolaborasi dengan PT Mechatronic Education Solution (MES) Batam, perusahaan yang bergerak di bidang custom mesin untuk kebutuhan industri dan provider alat pendidikan khusus sekolah teknik.
SMKN 3 Batam dan PT MES berkomitmen untuk mengikat kerjasama yang disepakati secara simbolis lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Selasa, (28/6/2022).
Kepala Sekolah SMKN 3 Batam Drs. Refio, M.Pd mengungkapkan, kerjasama ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas belajar anak didik.
“MoU ini sangat penting, kami sangat berterimakasih kepada PT. MES yang sudah mensuport sekolah. Masuknya PT. MES ini, diharapkan anak didik terbiasa dengan kerja industri. Selama ini memang ada magang, tapi dalam kerjasama sekarang, langsung praktek nyata dan produksi di sekolah kita. Sehingga budaya kerja, disiplin, dan mutu kerja sesuai dengan standar industri,” kata dia.

Refio menyebutkan, dengan masuknya PT. MES sudah tiga perusahaan yang menjalin kerjasama serupa dengan SMKN 3 Batam.
“Sebelumnya Honda, dan baru-baru ini dengan Telkom. Bagi kita ilmunya sangat penting, kami menyadari, ini wadah baru untuk belajar. Kedepan, teknologi semakin canggih dan berkembang, kita mengimbangi industri 4.0. Anak-anak akan membutuhkan ilmu yang langsung dari perusahaan ini. Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih atas dukungan yang diberikan kepada SMK 3,” papar Refio.
Defri mewakili PT. MES, menyambut baik kerjasama ini.
“Ini kali pertama kami kerjasama langsung dengan sekolah SMK, sebelumnya dengan beberapa kampus di Sumbar. Kami senang masuk ke dunia pendidikan. Pendidikan adalah dasar dari memahami teknologi. Kami sangat mendukung teknologi dimulai dari pendidikan SMK ini. Kedepan, teknologi semakin canggih, banyak tenaga manusia digantikan oleh robot. Harapan kita, lulusan SMK menguasai teknologi lebih dalam, bukan hanya sebagai teknisi tapi sebagai pembuat teknologi itu,” ujarnya.
Defri juga memberi gambaran, betapa di luar negeri tingkatan pendidikan setara SMK dihargai karena skill mereka.
“Di jepang, lulusan setara SMK dihargai berdasarkan skill mereka, perusahaan melihat berdasarkan keahlian. Maka saatnya kita mulai dari dasar, agar lulusan SMK dan industri itu bisa matching, perusahaan akan senang nantinya, dan lulusan besar peluang untuk bekerja di perusahaan,” tambahnya.
Secara teknis, Defri menyampaikan, nantinya perusahaan akan menyediakan alat kerja untuk membuat modul sekaligus dengan modulnya. Termasuk training untuk mengajarkan siswa membuat produk sesuai dengan kelas industri.
“Nanti ada juga orang perusahaan yang ditempatkan untuk mengontrol siswa,” tutupnya.
(Ifan)